Cetak Sablon merupakan teknik cetak yang mereproduksi citra visual yang memanfaatkan film sebagai screen master pada cetakan. Dalam sebenarnya medium cetak memanfaatkan poster, packaging, dan t-shirt.
Teknik cetak sablon kerap termasuk disebut teknik cetak saring, dikarenakan tinta melalui screen yang udah diafdruk sehingga bisa sampai di kain sebagai medianya. Agar tinta sablon melekat dengan kuat, dipastikan menyablon 1-3 kali perulangan. Diantara perulangan tersebut termasuk dilaksanakan sistem curing atau pemanasan tinta. Prosesi tertakhir yakni pengepresan sehingga tinta lebih matang dan hasil maksimal jasa cetak dtf
Pada masa dahulu, medio 960-1279 M di Tingkok pertama kali teknik sablon ditemukan. Lalu di Jepang dikembangkan untuk mencetak motif kain kimono, dikarenakan kalua memanfaatkan goresan tangan bakal mahal, maka berasal dari itu memanfaatkan teknik sablon untuk menekan harga. Setelah populer di Jepang, di daratan Eropa termasuk populer dengan teknnik sablonnya kira-kira tahun 1851-1862. Joseph Swan bangsawan Inggris menemukan produk Autotype tips pilih kaos yang berkualitas .
Tidak ketinggalan pada tanggal 11 Juli 1907 Samuel Simmon memperoleh paten cetak sablon memanfaatkan screen berbahan kain chiffon. Kemudian di Amerika teknik sablon digunakan pada kain tekstil di tahun 1924. Selanjutnya tahun 1946 Mc Kornick dan Penney menciptakan mesiin untuk pembuat cetak sablon. Seorang investor bernama Michael Vasilantone menghendaki mengembangkan mesin penyablon yang bisa mencetak lebih berasal dari satu warna jasa sablon digital dan manual.
Kesuksesan mesin sablon Michael Vasilantone yang udah dipatenkan pada tahun 1960 pelan-pelan digunakan di bermacam industri negara Amerika Serikat. Sampai sekarang mesin sablon tetap dipergunakan di dunia. Di negara Indonesia teknik sablon terasa masuk saat masa penjajahan Belanda dan Jepang. Biasa digunakan untuk mencetak poster, spanduk untuk propaganda, dan berkembang menjadi motif kain.